MENGENAL KONTRAKSI
Kontraksi sebenarnya tidak hanya terjadi pada saat mendekati persalinan. Pada saat hamil
, dinding rahim yang membesar seiring pertumbuhan janin lebih peka terhadap rangsang.
Terkadang gerakan yang tiba-tiba dilakukan oleh perempuan hamil dapat menyebabkan
kontraksi dinding rahim.
Begitu pula bila janin dalam rahim menendang atau bergerak-gerak, kadang ibu merasakan
kontraksi pada rahimnya. Hal ini bukan berarti ibu akan bersalin, karena ada beberapa jenis
kontraski selama kehamilan. Lantas bagaimana membedakan jenis kontraksi yang terjadi
selama kehamilan?
1 Kontraksi Dini
Kontraksi ini biasanya terjadi saat awal kehamilan atau pada trimester pertama kehamilan
. Kontraksi ini terjadi karena tubuh masih sedang dalam proses penyesuaian dengan
berbagai perubahan akibat adanya kehamilan. Namun karena pengaruh hormon
progesteron yang dihasilkan plasenta, kondisi rahim relatif menjadi lebih tenang, sehingga
tidak terjadi ancaman keguguran (abortus). Namun waspadai bila terdapat kontraksi yang
konstan disertai dengan keluarnya bercak darah. Segera periksa dan konsultasikan keadaan
tersebut pada bidan atau dokter kandungan terdekat.
2 Kontraksi ketika berhubungan intim
Orang terdekat di sekitar anda kadang memberi guyonan untuk ber’puasa’ saat anda atau
pasangan anda hamil. Terutama bila hamil muda (dibawah 3 bulan) atau pada saat hamil
tua (8 bulan keatas). Takut keguguran atau lahir prematur alasannya. Hal tersebut tidak
sepenuhnya salah tapi juga tidak sepenuhnya benar. Hal ini didasarkan pada komposisi
sperma yang mengandung hormon prostaglandin. Hormon ini sering menyebabkan
kontraksi pada rahim. Sehingga dikhawatirkan mencetuskan kejadian abortus (keguguran)
atau persalinan prematur. Lantas bagaimana menyikapinya? Apakah benar harus berpuasa?
Tidak juga, hal ini bisa disiasati dengan senggama terputus (coitus interuptus) atau
memakai kondom. Atau bisa juga mengonsultasikan dengan bidan atau dokter kandungan
tentang keadaan kehamilan apakah tidak beresiko bila melakukan hubungan intim. Seperti
adanya riwayat keguguran, riwayat persalinan prematur, riwayat perdarahan vagina yang
tidak diketahui penyebabnya, mulut rahim yang lemah, dan sebagainya.
3 Kontraksi Palsu
Kontraksi jenis ini biasa disebut dengan istilah Braxton-Hicks, biasanya terjadi saat kehamilan memasuki usia 32-
34 minggu. Durasi waktu kontraksi tidak bisa ditentukan namun biasanya terjadi setiap 30 menit sekali dengan
lama kontraksi sekitar 20 detik hingga 2 menit. Rasanya seperi nyeri saat kram haid. Namun bisa saja ditemukan
pada usia kehamilan 37-40 minggu.
4 Kontraksi Sebenarnya
Kontraksi inilah yang menyebabkan terjadinya pembukaan jalan rahim (serviks). Ciri-ciri dari kontraksi ini adalah
frekuensinya yang teratur dengan lama kontraksi yang semakin panjanng. Biasanya terjadi 3 kali dalam 10 menit
dengan durasi 20 sampai 40 detik. Bila pembukaan semakin besar maka durasinya pun semakin lama, hingga
lebih dari 40 detik. Frekuensinya pun meningkat hingga lebih dari 5 kali dalam 10 menit. Hal ini disertai pula
dengan keluarnya lendir bercampur darah, pecahnya ketuban, serta dorongan ingin meneran. Segera lakukan
pemeriksaan ke bidan atau dokter kandungan untuk memastikan lengkap tidaknya pembukaan dan kapan
dimulainya proses persalinan.
Penyebab Kontraksi
Di dalam tubuh Bunda ada hormon yang namanya oksitosin. Hormon ini bertugas merangsang refleks
pengeluaran ASI atau Air Susu Ibu.
Tapi, selain merangsang produksi dan pengeluaran ASI, pengeluaran hormon ini juga menyebabkan rahim
berkontraksi. Otot rahim Ibu jadi meregang dan mengerut yang membuat kepala bayi terdorong ke leher rahim,
dan bayi Ibu pun siap lahir ke dunia.
Apa rasanya kontraksi?
Bunda merasakan kram dan nyeri sebelum merasakan kontraksi. Kram ini memang mirip dengan kram saat
menstruasi.
Kontraksi yang sebenarnya memiliki pola yang teratur. Makin lama makin sering dan makin lama. Ini Berbeda
dengan Braxton Hicks atau kontraksi palsu yang kadang terasa dan kadang hilang tak tentu waktunya. Kontraksi
palsu bisa terjadi karena Bunda kelelahan.
Kalau Ibu benar-benar merasakan kontraksi, jangan panik, atasi kontraksi dengan mengatur nafas.
Mengatasi kontraksi
Saat kontraksi datang, Ibu akan merasakan manfaat teknik pernafasan dari kelas prenatal.
Tapi saat Ibu sampai di rumah sakit dan kontraksi makin kuat, dokter biasanya akan memberikan tambahan
oksigen.Pada proses kelahiran tahap 2, kontraksi dapat diatasi dengan mengejan dan mendorong bayi Ibu keluar.
Leli Mardihah
shaklee independent distributor
ID:858774
email lelimardihah@gmail.com
sms 012 4190477